Sabtu, 28 Juni 2014

K A D A L ( KAFFA DALAM LAA ILAAHA ILLALLAAH )

Iwan Kun ( KWA No : 0629 )
iwan.fajarbp@gmail.com

Assalamualikum Wr.Wb. Afdhaludzdzikri Fa’lam Annahuu : “LAA ILAAHA ILLALLAH”

Salam Pamuji Rahayu Kangmas Ki Wongalus, Kang Mas Begawan Chandu beserta Poro Pini Sepuh Lan Sesepuh Kampus Wong Alus Dengan Segenap Jajaran ADMIN, Dewan Penasihat KWA, Dewan Litbang KWA, Rektor KWA yang Senantiasa Selalu dalam Lindungan Allah SWT dengam pengabdian, Pengorbanan baik Materi,Tenaga Maupun Pikiran dengan Didasari Ke-Ikhlasan dalam Membina,Serta Mengayomi Silaturohmi Pada Keluarga Besar Kampus Wong Alus, Tidak Lupa Salam Pamuji Rahayu, Keselamatan Dunia Wal Akhiroh Serta Keberkahan Hidup Dari Dzat Penguasa Alam Allah SWT, Teruntuk Seluruh Bolowong Alus Di Kampus Tercinta Kampus Wong Alus.

Sholawat Serta Salam Kita Panjatkan Kahariba’an Junjungan Nabi Besar, Nabiyulloh, Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Sama-sama kita Mengharap Safa’at dari Allah SWT yang telah dilimpahkan Kepada Rasulullah SAW.

Ijinkan Saya yang Dhoif untuk menyampaikan suatu Amanah Tentang KADAL di Kampus Wong Alus yang saya Cintai, Sering Kita Membaca Kalimat KADAL Yang telah disampaikan Oleh Saudara kita Salah Satu dari Bolo Wong Alus Beliau Bernama “ Akhmad Roi “ Biasa menggunakan Nickname “IBLIS”, Sungguh Sesuatu Yang Tidak Biasa dan tidak Lazim kita menyebut nama orang Dengan Iblis, Biasanya Bila kita menyebutkan Nama Iblis wajib menggunakan tambahan “Laknatullah,” Mungkin Nickname Iblis adalah Suatu Pesan Singkat Yang Disampaikan Oleh Mas Akhmad Roi, Atau Sebagai Kepedulian Beliau Untuk Menyampaikan Pesan Bahwa Iblis Laknatullah adalah Musuh Yang Nyata bagi setiap Hamba-Hamba Allah SWT, yang tidak Mau menerima atau tidak mau menjalankan Perintah-Perintah yang sudah menjadi Ketetapan, maupun Mendekati larangan-larangan yang sudah ada didalam Batasan Aqidah, sehingga dapat mempengaruhi dan Meruntuhkan Aqidah-Aqidah yang Selama ini kita Bangun dengan Harapan Kesempurnaan Iman Kepada Allah SWT Sehingga Kita Kembalikan Ruh dalam Jasad Kita dalam Keadaan Ber Iman Kepada Allah SWT.

Sebagai Landasan Aqidah Supaya Kita Tidak Mengikuti Langkah Atau Tipu Daya Iblis atau Syaithan yang Terkandung Di Dalam Surat Al-Baqaroh Ayat 208 “ Hai Orang – Orang Yang Ber Iman, Masuklah Kamu Kedalam Islam Secara Keseluruhan Dan Jangan Kamu Turut Langkah-Langkah Syaithan Sesungguhnya Syaithan itu adalah Musuh Yang Nyata Bagimu “.

Iblis Selalu Menggoda Bagi Setiap Hamba-hamba Allah SWT, dengan , Kesombongan, Keangkuhan, Keserakahan, Ketamakan ,kemunafikan, Kebohongan, Ghibah , Zholim adalah Suatu Sifat yang Diwarikan Iblis Laknatullah Kepada Hamba-Hamba Allah .

Tanpa Memandang Status Sosial atau Golongan dari Sisi manapun, Setiap Saat , Setiap waktu, Setiap Ada Kesempatan Iblis Laknatullah Dengan Mudah dapat Memasuki Tubuh Kita Melalui Pembuluh Darah ( “Sesengguhnya Syetan itu Berjalan Pada Anak adam Pada Pembuluh Darahnya. “ HR : Muslim ).

Syirik Dan Musyrik adalah Senjata Andalan Sang Iblis Laknatullah Dikirim melalui Pembuluh Darah yang akhirnya bersumber dan Bersemayam Merasuk didalam Hati / Qolbu / Bathin pada setiap hamba-hamba Allah, yang Bertujuan Hanya Untuk Meruntuhkan dan Menghancurkan Aqidah Agar Kita Tidak Ber Iman Kepada Allah SWT Dan Rasulullah SAW, Bila Aqidah Sudah Tidak Dapat Dipertahankan Maka Sang Iblispun Mengajak Menuju Neraka Jahanam Singgah Sanah Terakhir Buat Sang Iblis. ( Surat Al-Hijr : 42 – 44 ).

Ini adalah Sekelumit literatur Perjalanan mengenai Bagaimana Sang Iblis Mempengaruhi dan Menjerumuskan Serta Merusak Aqidah Ke Imanan bagi Hamba-hamba Allah.

Satu Keyakinan Kita Yang Harus Ditanamkan Di Dalam Qolbu Yang paling dalam “ Iyyaaka Na’ budu Wa iyyaaka nasta’iin “ Hanya Engkaulah yang kami Sembah dan Hanya Kepada Engkaulah kami Mohon Pertolongan..

Dengan Jalan Mendekatkan Diri Pada Allah SWT, Dzat Maha Menguasai Jagad Alam Semesta, Beribadah yang Khusu, Bedzikir Mengagungkan Asma Allah memohon perlindungan KepadaNYA, Sesuai surat Al-Mu’Minuun 97 -98, “ Dan Katakanlah Ya Tuhanku Aku Berlindung Kepada Engkau dari Bisikan-bisikan Syaitan-syaitan dan Aku Berlindung Kepada Engkau Ya Tuhanku dari kedatangan Mereka Kepadaku “

Sering Kita Di anjurkan untuk Berzikir Dengan Qolbu ( Dzikir Sirr ) ini sangat bermanfa’at untuk membersihkan pengaruh-pengaruh Iblis yang sudah tertanam di dalam Qolbu kita.

Qolbu Adalah Pusat Pengendalian di dalam diri Kita , baik buruknya seseorang dikendalikan dari qolbu , Perintah Qolbu di Teruskan menuju Alam Pikiran, ketika qolbu menuju ke alam pikiran dengan jalan kebaikan maka alam pikiran memerintah anggota tubuh kita menuju kebaikan, dan ketika qolbu memerintahkan pada alam pikiran dengan jalan tidak Baik kepada anggota tubuh kita akibat pengaruh Iblis Laknatullah didalam Qolbu kita maka kemudharotanl dan Kesesatanlah yang kita dapati.

Dengan Kebersihan Qolbu dalam diri kita melalui Dzikir kepada Allah SWT, maka Tidak akan mudah Iblis dapat meruntuhkan Aqidah Kita, Banyak Perintah-perintah Dzikir didalam Ayat suci Al-qur’an, Jadikanlah Berdzikir Ibadah Wajib sesudah Sholat Lima Waktu , dan Ibadah Puasa Romadhon, Serta lebih banyak lagi melatih diri melakukan ibadah Puasa Sunah , karena dengan berpuasa dapat melatih diri dan membersihan diri dari pengaruh-pengaruh Iblis Laknatullah.

Kerjakan Proses Dzikir dengan Ikhlas dan Tawadu , Satukan Bathin Kita kepada Dzat Maha Penguasa Seluruh Jagad Alam Semesta, Penguasa Dari seluruh Mahkluk yang ada di muka Bumi, Dimulai dengan Berdzikir Istigfar, Berdzikir Tahmid , Tasbih Dan Takbir

Dilanjutkan dengan Dzikir Sholawat Nabi Muhammad SAW, lalu Berdzikir dengan Asmaul’Husna mengagungkan Nama-nama Allah SWT, lalu ditutup dengan Berdzikir dengan Kalimat Tauhid “ LAA ILAAHA ILLALLAAH”, Dan Sebagai Penutup sebagai akhir Berdzikir Dengan membaca Al-Fatiha Untuk Kesempurna’an Dzikir.

Kalimat Tauhid “ LAA ILAAHA ILLALLAAH”.inilah sebagai RUHnya Dzikir Afdhaludzdzikri Fa’lam Annahuu : “LAA ILAAHA ILLALLAAH” ( Semulia-mulianya, Sebaik-baiknya Dzikir Yaitu “LAA ILAAHA ILLALLAAH” ), Tidaklah Ber Iman Seseorang Hamba Allah Jikalau Tidak Mengucapkan kalimat Tauhid , Suatu Landasan yang Sangat mendasar Didalam Rukun Islam, sebagi persyaratan Mutlak yang diharuskan mengucapkan Dua Kalimat Syahadat “ LAA ILAAHA ILLALLAAH MUHAMMADUR ROSULULLAH “ ( Tiada Tuhan Selain Allah, Muhammad Adalah Utusan Allah ).

Tidaklah IMAN Bila Tidak ISLAM, Sangat Berkaitan dan berhubungan satu sama lain Tidak Ber Iman Kalau Tidak Islam, Rukun Islam Diharuskan Bersyahadad Sedangkan Rukun Iman Diharuskan Ber Iman Kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Kaffa DAlam LAA ILAAHA ILLALLAAH, Kaffa Dalam Arti Keseluruhan Suatu Bukti Ke Imanan Kita Kapada Dzat Maha Pencipta , Dzat Yang Menguasai Seluruh Mahkluk Dzat Yang Menguasai Langit dan Bumi , dengan Dilandasi Rukun Iman Dan Rukun Islam yang selalu berada di dalam satu Kesatuan Di dalam Dua Kalimat Syahadad

Yang dijadikan suatu persyaratan Mutlak untuk Umat Rasulullah SAW.

Ketika Seseorang Menjelang Sakaratul Maut di akhir penghujung sebelum RUH terlepas dari Jasad kita di wajibkan menuntun kalimat “ LAA ILAAHA ILLALLAAH MUHAMMADUR ROSULULLAH “ maka Si RUHpun Berharap Ketika Dia Mengahadap Kepada Allah SWT masih dalam keadaan Ber Iman Kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. RUH kita ditiupkan Dalam Keadaan Suci maka kita Kembalikan Kepada yang menguasai RUH, Pemilik RUH dalam Keada’an Suci Serta Selalu Dalam Kedaan Ber Iman Kepada Allah SWT Dan Rasululloh SAW.

Suatu Bukti Kita Harus Kaffa DAlam LAA ILAAHA ILLALLAAH, ketika kita dipertemukan, dan berkumpul di tempat dimana kita memerlukan perjalanan yang sangat Jauh dan panjang yang tidak memiliki dimensi waktu, tempat dimana di kumpulkan seluruh Hamba-Hamba Allah, mulai Nabi Adam AS sampai Umat akhir Zaman Umat Rasulullah SAW, “PADANG MAHSYAR” Tempat akhir kita Berkumpul bersama Kalifah-kalifah Allah, Bersama Nabiyulloh, Bersama Waliyulloh, dan Bersama Para Suhada Serta Mujahid Kita Memasuki Barisan Dibawah Naungan Rasulullah SAW.

Panji-Panji Islam Berkibar, Bendera-bendera Kalimat Tauhid Sebagai Dasar Ke-Imanan Umat Rasululloh SAW dibentangkan Seluas 7 lapis langit dan 7 lapis Bumi, terbuat dari bahan Sutera, bertulisan dengan Tinta Emas dengan Warna Dasar Hijau di situlah Bendera Rasululloh SAW Terbentang dengan bertulisan kalimat

“ LAA ILAAHA ILLALLAAH MUHAMMADUR ROSULULLAH “ Suatu Tanda Yang Terbentang Supaya Kita memasuki ke Dalam Barisan dibawah Barisan Nabiyulloh Nabi akhir Zaman Nabi Muhammad Rasulullah SAW.

Sebagai Sarana kita Untuk KAffa DAlam LAA ILAAHA ILLALLAAH,adalah Dengan Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwa’an kita Secara Ikhlas dengan melalui :

1 – Sholat Wajib Berjama’ah Selalu Harus Tetap Terjaga, Dan Meningkatkan Sholat-Sholat Sunah ,Sholat Taubat, Sholat Tahajud dijadikan Kewajiban Dalam Ibadah Sholat Sunah Wajib , Karena Sholat Sunah Sepertiga Malam adalah Sarana untuk Menyatukan Bathin Kita Untuk Berkomunikasi secara Langsung Kepada Allah SWT.

2 – Tawasulan aktifitas Setelah Sholat Baik setelah Sholat Wajib Maupun Setelah Sholat Sunah, Tawasul ini adalah sebagai Bentuk Sarana Komunikasi Bathin Kita Terhadap Rasululloh SAW, Komunikasi Bathin Kita Terhadap Malaikatulloh, Para Sahabat Arba’atil Khulafaa’ir Roosyidiin, Nabiyulloh, dan Waliyulloh

Guru-guru Kita, Orang Tua Kita, Dan Seterusnya Selagi Kita masih dapat dan mampu mengingat Hamba-hamba Allah yang telah Berjasa Menegakkan Dua Kalimat Syahadad.

3 – Meningkatkan Puasa- Puasa Sunah Setiap Minggu, Setiap Bulan baik itu Puasa Sunah Senin-Kamis, Puasa Weton, maupun Puasa Mutih, karena dengan Berpuasa kita Melatih Diri Kita untuk memusnahkan Amarah Dan Menghancurkan Hawa Nafsu Angkara Murka , Nafsu yang selalu didalam Kendali Iblis Laknatullah..

4 – Berdzikir diawali dengan Istighfar sebagai wujud pembersihan diri Baik untuk Pembersihan Bathin maupun pembersihan Jazad sebelum dilanjutkan dengan Dziki-Dzikir yang lain dan Ditutup dengan Kalimat Tauhid, Niatkan Dzikir dengan Ikhlas Kepada Allah SWT tampa suatu atau dengan Jumlah Bilangan , lakukan semampu diri kita Karena Nikmat Allah SWT yang Telah kita Terima Tidak akan kita mampu untuk mengingat dan menhitung , Allah SWT Tidak Pernah Menghitung Bilangan Nikmat Yang Telah Allah SWT Berikan Terhadap Hamba-hambanya.

5 – Infaq , Shodaqoh, ,Zakat , Tadarus Al-Qur’an, Dan Menjaga Amanah adalah Sebagai Perisai Iman Kita Sebagai perwujudan Ketaqwaan Kita Kepada Allah SWT

6 – Bersilaturohmi Baik secara langsung maupun secara dengan tidak langsung ,Sebagai Contoh untuk silaturahmi secara tidak langsung ini adalah ketika kita berada di Kampus Wong Alus , Bermacam-macam Suku, Agama, dan Budaya menjadi satu Ikatan Peseduluran di Kampus Wong Alus, Dari Materi Al-Qur’an,Hadist,Fiqih, Etika ,Maupun Olah Kanuragan Semua di Sampaikan dan Di Diskusikan Bersama Poro Sedulur Poro Pini Sepuh Dan Poro Sesepuh KWA Semua ini Adalah Azas Kebersamaan untuk Memper-erat Tali Silaturahmi terhadap Sesama Hamba Allah, Walaupun Berbagai Suku, Agama Dan Budaya Yang Berbeda Kita Di Kampus Wong Alus Adalah Satu Saudara, Terima Kasih Ki Wongalus Sebagai Penggagas atau Pemrakarsa Blog Kampus Wong Alus , Ki Rektor Begawan Chandu, dengan Bolo-Bolo Admin KWA, Serta Poro Sedulur Bolo Wong Alus Sebagai Penerus dan Pewaris Budaya Nusantara ,

KADAL Adalah Bukan Amalan Dari Suatu Kanuragan tetapi KADAL adalah dasar Ilmu dari segala Ilmu Menuju Marifatullah, Kadal adalah sebagai landasan IMAN DAN TAQWA. Karena Allh SWT adalah Dzat Yang Maha mengusai Segalanya Dari Suatu ILMU Maupun Terhadap Seluruh Makhluk-mahklukNYA.

Terdapat Suatu Kandungan Energy Yang Begitu Kuat Huruf Demi Huruf, “Lam” Terjaga Oleh Kekuatan 70.000 Malaikatullah yang Melindungi didalam satu Huruf , belum terkandung dari kekuatan “NUR Muhammad” itu Sendiri ditambah dengan Dzat Penguasa Jagad Alam Semesta dengan seisinya “Allah SWT ”.

“ LAA ILAAHA ILLALLAAH MUHAMMADUR ROSULULLAH “

KAffa DAlam Laa Ilaaha Ilallaahu Muhammadur Rasulullah adalah Nur Iman dan Nur Islam Dalam Qolbu Sebagai Tiang dan Pondasi Aqidah Dalam Diri Seorang Hamba Allah untuk Memperkokoh IMAN DAN TAQWA.

Kanjeng Sunan Kali Jaga Menggunakan KALIMOSODO ( Dua Kalimah Syahadad ) Untuk Mempersatukan Kebudaya’an Dan Kepercaya’an serta keyakinan yang Berbeda . dengan KALIMOSODO Kanjeng Sunan Kali Jaga Dapat mempersatukan Kebudayaan dan kepercayaan serta keyakinan yang berbeda menjadi satu Aqidah Islam.

Kalimat Tauhid “Laa Ilaaha Ilallaahu Muhammadur Rasulullah” akan Selalu Menyertai Serta mendampingi , RUH Kita ketika RUH Kita Dihadapkan Kepada Allah SWT Dan Rasululloh SAW, Inilah KAffa DAlam Laa Ilaaha Ilallaahu Muhammadur Rasulullah , Sebagai Perwujudan Iman dan Taqwa kita di dalam Aqidah Islam.

Demikian Amanah yang dapat saya sampaikan KAffa DAlam Laa Ilaaha Illallaahu sebagai Pesan membentuk Aqida-Aqidah Iman Dan Islam Yang Dilandasi Iman Dan Taqwa Iman Kepada Allah SWT, Iman Kepada Rasul-Rasul Allah , Iman Kepada Seluruh Malaikat Allah, Iman Kepada Kitab-kitab Allah,dan Iman Kepada Hari Akhir Akhirull Kalam saya Pribadi Mohon Maaf yang sedalam-dalamnya untuk seluruh Sedulur KWA Poro Pini Sepuh dan Sesepuh KWA karena penyampaian KADAL yang tidak Sempurna ,ini hanyalah suatu kekilaf’an dan suatu kebodohan diri saya pribadi yang faqir dalam ilmu, sedangkan Kesempurna’an Hanyalah Milik Allah SWT, Dzat Penguasa Seluruh Jagad Alam Semesta dan Dzat Penguasa RUH Segala MahklukNYA.

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim, “ Qul Huwallaahu Ahad, Allaahush Shomad, Lam Yalid Wa lam Yuulad Wa lam yakul Lahuu Kufuwan Ahad “

Wassalamu’alikum Wr .Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar