Ben Syam
Assalamu’alaikum Wr Wb
Katur Ki Wongalus dan para pini-sepuh Blog Kampus Wongalus, melihat animo para sedulur pada acara silaturahim di pantai Parang Kusumo Yogyakarta begitu antusiasnya walau baru pendaftaran online saja lagi pula waktunya juga masih sekitar 8 mingguan yang kalau nggak berubah lagi jatuh pada hari Jum’at Pon neptu 13 tanggal 17 September 2010, yang di maknai bahwa angka 17 dalam bahasa jawa berarti pitulas yang artinya memohon pitulungan dan kawelasan pada Guti Allah agar acara yang di gelar berjalan lancar tanpa hambatan yang berarti, serta menyimak comment dari para sedulur para sutresna blog ini sepertinya dengan berbagai saran dan usulannya demi RASA MEMILIKI dan RASA KEBERSAMAAN dalam wujud mempererat tali silaturahim dan melihat perkembangan aktifitas dari blog ini yang sangat pesat, maka tidak bisa dipungkiri lagi bahwa semua itu memerlukan dana, baik material maupun immaterial tentu saja yang sifatnya TIDAK MEMAKSA dan TIDAK MENGIKAT alias seikhlasnya ridhlo lillahi ta’ala. Karena semua sedulur-sedulur tahu bahwa disini sesuai yang Ki Alus dan para pini-sepuh ikrarkan TIDAK ADA YANG BERSIFAT KOMERSIL, itu yang sangat kami pahami yang menjadi PANTANGAN dan di HARAMKAN oleh Ki Alus dan para-pini sepuh pengasuh blog ini, juga agar tidak di cap menjilat ludah sendiri.
Tapi apalah daya tidak semua pecinta blog ini bisa mengikuti kegiatan Kampus Wongalus pada saatnya karena berbagai kendala yang ada, namun rasa cinta dan rasa ikut memiliki wahana ini sangat besar, untuk itu karena rasa solidaritas yang tinggi ingin menyisihkan sedikit rezeki untuk memberikan dukungan pada event yang digelar itu agar sukses. Oleh karena itu sudah saatnyalah di berikan solusi yang terbaik oleh Ki Alus dan para pini-sepuh untuk menampung keinginan para dermawan komunitas ini (pembukaan No rekening Bank).
Agar transparansi dan tidak menimbulkan kecurigaan serta tidak mengarah pada ria’ (pamer) mungkin bisa ditampilkan nama-nama para dermawan nya saja tanpa menampilkan nilai sumbangannya, dan bagi para dermawan karena sifatnya keikhlasan tentunya tidak boleh ada pamrih.
Atau mungkin masih ada cara lain yang lebih baik namun yang jelas hal ini harus diberikan solusi oleh Ki Alus maupun para pini-sepuh, kalau tidak mau dikatakan angkuh. Masak iya sih para spiritualis ( pemula maupun senior) yang telah berniat mendekatkan diri pada Allah agar mendapatkan karomah dari amalan yang telah di ikhlaskan oleh para pini-sepuh berniat curang dan berbuat fitnah?
Demikian Ki Alus dan para pini-sepuh Kampus Wongalus uneg-uneg yang saya sampaikan dan mohon maaf bila bahasanya menggurui serta berbelit-belit.
Nuwun, salam karaharjan.
888888888
Tidak ada komentar:
Posting Komentar